Senin, 31 Mei 2010

Tragedi di Pantai Gaza

Israel Bantai 19 Relawan
Jerusalem, (tvOne)

Setidaknya 19 warga sipil tewas dalam serangan mematikan angkatan laut Israel terhadap aktivis pro-Palestina di kapal pada konvoi armada menuju Gaza, menurut laporan televisi Saluran 10 Israel.

Sejumlah pengamat mengatakan jumlah korban mungkin bisa bertambah dalam operasi militer negara Yahudi yang dikecam masyarakat internasional itu.

Armada kapal tersebut membawa barang-barang bantuan termasuk obat-obatan untuk rakyat Gaza dan sejumlah aktivis pro-Palestina. Sejumlah pegiat dari Indonesia termasuk dalam armada itu.

Sementara itu ribuan warga Turki menggelar aksi protes di Istanbul Senin menentang serangan pasukan Israel terhadap misi bantuan internasional ke Gaza, yang semula diwartakan setidaknya 10 orang tewas, kemudian 16 dan terakhir 19 orang.

Sambil membawa bendera Palestina dan Turki, mereka berjalan di jalan-jalan raya dan meneriakkan slogan=slogan menentang pembunuhan orang-orang di kapal yang membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza itu.

Para pemrotes mulai berdemonstrasi dari kantor konsulat jenderal Israel di kawasan Levent, Istanbul, dan kemudian mengarah ke pusat kota di lapangan Taksim.

Pada Ahad pagi sekitar pukul 05:00 waktu setempat, ratusan orang mulai menyerang konsulat Israel di Istanbul berkaitan campur tangan Israel terhadap armada bermisi kemanusiaan itu.

Ratusan orang terdiri para pendukung dan keluarga relawan yang berada di kapal tersebut berkumpul di depan konjen Israel di kawasan Levent.

Mereka meneriakkan slogan-slogan dan mengatakan kasus itu membuat kapal-kapal tersebut tak bisa memasuki Gaza, dan itu berarti Israel melanggar hak asasi manusia (HAM).

Saat mendengar campur tangan Israel terhadap penumpang kapal “Mavi Marmara” (Marmara Biru), beberapa pemrotes memanjat barikade dan mulai melemparkan batu ke jendela gedung konsulat.

Wassalam
Syamsuri Rifai
http://www.alfusalam.web.id
http://shalatdoa.blogspot.com
http://islampraktis.wordpress.com


Barat Mulai Kucilkan Israel

Pertemuan antara Perdana Menteri Rezim Zionis Israel, Benjamin Netanyahu dan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama menjadi sorotan media massa nasional. Situs koran Kompas hari ini menyebut pertemuan tersebut terbilang aneh.

Obama dan Netanyahu bertemu selama 90 menit hari Selasa lalu di Gedung Putih, Washington DC, tanpa ada keterangan pers atau acara foto bersama. Ini adalah pertemuan aneh karena tidak dikombinasikan dengan acara pidato dan foto bersama. Seusai bertemu Obama, Netanyahu masih berada di Gedung Putih selama 2 jam. Tidak diketahui aktivitas PM Israel itu di Gedung Putih selama 2 jam itu.

Selain misteri yang menyelinap di balik pertemuan antara Netanyahu dan Obama, Perdana menteri Israel juga melontarkan keputusan kontroversial dalam pertemuan dengan Presiden AS Barack Obama. Pasalnya, Israel terus bertekad melanjutkan pembangunan permukiman Yahudi di Jerusalem Timur. Pemerintah lokal Jerusalem, seperti dikutip radio Israel, Rabu (24/3), memberi lampu hijau bagi pembangunan 20 unit rumah baru di Jerusalem Timur.
Pemerintah lokal Jerusalem itu memberikan izin bagi permohonan yang diajukan miliarder AS Irving Moskovitz untuk membangun rumah-rumah mewah di tempat bekas Hotel Shepherd di daerah Sheikh Jarrah, Jerusalem Timur.

Sikap jengkel pejabat teras sejumlah Washington kian menjadi-jadi terhadap Tel Aviv, karena Israel tidak menunjukkan sikap kooperatif. Sebelumnya, pada saat Wapres AS, Joseph Biden melawat Israel pada 9 Maret lalu, kabinet Netanyahu juga mengumumkan intruksi pembangunan 1600 unit rumah baru Zionis di Baitul Maqdis Timur dalam acara makan siang dengan Biden.

Terang saja, aksi tersebut memicu reaksi keras Washington. Bahkan, Menlu Hillary Clinton menyebut sikap Tel Aviv sebagai penghinaan terhadap AS. Instruksi Tel Aviv ini memberikan pesan kepada pemerintah Obama bahwa Rezim Zionis sepenuhnya menentang segala bentuk perundingan damai mengenai transformasi kawasan barat Timur Tengah. AS berulang kali meminta penghentian pembangunan permukiman di Tepi Barat dan Jerusalem Timur, namun rezim Zionis tidak menggubrisnya.

Sementara itu, negara seperti Perancis, Australia, Irlandia, dan Jerman, menurut situs harian Israel Yedioth Ahronoth, Rabu (24/3), akan segera mengikuti jejak Inggris untuk memberi sanksi terhadap Israel.

Hal itu sebagai buntut tindakan Mossad (agen intelijen luar negeri Israel) yang memalsukan paspor negara-negara tersebut dalam melaksanakan pembunuhan terhadap tokoh militer Hamas pada 20 Januari lalu di Dubai.

Inggris, Selasa malam lalu, telah mengumumkan mengusir diplomat Israel, tanpa menyebut namanya. Menlu Inggris David Milliband di depan parlemen mengatakan, hasil laporan sebuah komite pemerintah menunjukkan telah terjadi pemalsuan paspor yang dilakukan sebuah Mossad.

Sebaliknya, Menlu Israel Avigdor Lieberman menyayangkan keputusan Inggris tersebut. Ia menuduh Inggris tidak memberi bukti dalam kasus keterlibatan Mossad itu. Meski demikian, kata Lieberman, Israel tetap ingin menjaga hubungan bersahabat dengan Inggris.
Israel segera mengganti diplomat yang diusir itu dengan diplomat lain. Israel juga tidak akan membalas dengan mengusir diplomat Inggris.

Menurut harian itu, PM Israel Benjamin Netanyahu dan Menhan Ehud Barak yang kini sedang berada di AS serta Menlu Avigdor Lieberman yang kini berada di Belgia mengadakan konsultasi melalui telepon untuk membahas keputusan Inggris itu dan mengantisipasi kemungkinan negara lain mengikuti jejak Inggris.

Televisi Alarabiya mengungkapkan, Presiden Perancis Nicolas Sarkozy sedang melakukan konsultasi dengan para pembantu utamanya, membahas kemungkinan pengusiran diplomat Israel dari Perancis. Diungkapkan, Pemerintah Perancis kini sedang menyorot diplomat di Kedubes Israel di Paris yang berasal dari institusi Mossad.

Meski sejumlah negara Barat mulai menunjukkan sikap tegasnya terhadap Israel, namun AS masih tetap membelanya. Sikap demikian, justru menjadikan rezim Zionis semakin pongah di hadapan dunia, bahkan terhadap AS sebagai bapak asuhnya sendiri. (Kompas)

SUMBER: IRIB

Possibly related posts: (automatically generated)

* AS Kirim 1000 Bom ke Israel!!!
* Soal Pembangunan Permukiman Zionis, AS Bersikap Munafik
* No Title
* Netanyahu PM Israel, Timur Tengah Kian Membara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar