Minggu, 23 Mei 2010

Badai Matahari

Badai matahari Badai matahari adalah pancaran massa matahari atau semburan arus matahari dari kumpulan titik api (sunspot) dan kebanyakan terjadi di wilayah bintik matahari.

Matahari memiliki siklus aktivitas layaknya benda angkasa yang lain, siklus adalah hal biasa terjadi di alam semesta, contohnya siklus terjadinya siang dan malam karena rotasi bumi, begitu juga dengan pergantian musim karena kemiringan poros rotasi terhadap bidang orbit dalam kegiatan bumi mengelilingi matahari.

Pertengahan tahun 2000 dunia memasuki periode solar maksimum, yaitu aktivitas matahari mencapai tingkat maksimum dengan terjadinya serangkaian letupan dengan intensitas paling sering dalam siklus 11 tahun. Tahun 2003 Badai matahari terlihat di langit Amerika dan memunculkan cahaya warna-warni di langit yang disebabkan gelombang elektro magnetik.
Gelombang elektro magnetik dapat mengganggu sesuatu yang menggunakan frekuensi radio & koneksi satelit, seperti handphone, internet, mesin ATM & perbankan, sistem navigasi pesawat terbang, wireless network, GPS, dll. Saat badai matahari terjadi NASA melarang awak stasiun antariksa untuk berjalan diluar angkasa karena badai tersebut memberi efek biologis. Ada spekulasi bahwa temperamen manusia juga akan terganggu gelombang elektro magnetik sehingga menjadi tidak terkontrol, cenderung brutal & melakukan kerusuhan.

“Efek gangguan” dari badai matahari berbeda-beda, tergantung besarnya kumpulan titik api yang dipancarkan dan gelombang elektro magnetik yang muncul. Efek badai matahari dapat terasa “lebih hebat” pada bagian bumi yang sedang mengalami malam.


Matahari berjarak rata-rata 150 juta kilometer adalah bintang terdekat dengan bumi, bintang termasuk matahari melakukan perjalanan evolusi dan kelak akan melakukan supernova.
Supernova adalah ledakan dari suatu bintang karena bahan nuklir pada inti bintang telah habis, ledakan ini memancarkan energi yang sangat besar dan berakhirnya riwayat suatu bintang. Tiap satu detik kehidupan dibumi ada satu bintang di angkasa yang melakukan supernova, sangat sulit menemukan bintang yang akan melakukan supernova walaupun teleskop Huble pernah menangkap foto supernova.
Ada yang percaya, supernova pemicu awal dari terciptanya planet & bentuk kehidupan. Menurut saya ini sekaligus menyebabkan “musnahnya kehidupan” karena apabila matahari kita melakukan supernova hampir mustahil kehidupan di bumi dapat bertahan.

Siklus matahari dalam jangka puluhan & ratusan tahun dapat diidentifikasi dengan cara menghitung setiap hari jumlah bintik matahari, adalah Galileo Galilei dengan teleskop buatannya sendiri mengamati bintik hitam pada matahari. Ternyata pemunculan bintik hitam tersebut memiliki siklus, dipercaya apabila pemunculan bintik sangat sedikit maka suhu bumi akan sangat dingin dan membeku, bumi pada masa lampau pernah mengalami ini yang kita kenal dengan sebutan “zaman es”.

Fenomena aktivitas matahari menjadi bahan penelitian, sejumlah peneliti berasumsi bahwa matahari turut memberi andil pada pemanasan global. Apabila tingkat radiasi magnetik matahari sedang bergerak turun dan bintik matahari jarang terbentuk, berarti kita akan “menuju” ke “Pendinginan Global”, dan bukan “Pemanasan Global.”

Kalender Maya
Apa itu kalender Maya? Ini merupakan kalender yang disusun oleh sebuah peradaban yang dikenal dengan nama Maya pada kisaran 250-900 M.

Suku Maya mengkombinasi dua kalender (Tzolk yang berakhir 260 hari dan Haab yang berakhir 365 hari) ini membentuk “Calendar Round" yang akan berakhir setelah 52 Haab (sekitar 52 tahun).

Karena tak bisa merekam kejadian sejarah yang lebih tua dari 52 tahun, Suku Maya punya solusi lain. Dengan metode yang cukup inovatif, mereka bisa memperluas jangkauan “Calendar Round” yang tadinya cuma 52 tahun itu.

Sebagai jawaban atas penanggalan yang lebih panjang, Suku Maya membuat sistem penanggalan “Long Count” atau “Perhitungan Panjang”, kalender yang akan berakhir setelah 5126 tahun. Penanggalan ini bergantung pada basik perhitungan dengan unit 20. Kalender modern saat ini menggunakan basik perhitungan dengan unit 10.

Untuk hari pertama, kalendernya akan seperti ini : 0.0.0.0.1 dan pada hari ke-19 akan menjadi 0.0.0.0.19. Jika mencapai angka 20, kalendernya akan jadi : 0.0.0.1.0. Perhitungan ini akan menunjukkan 0.0.1.0.0 untuk satu tahun dan 0.1.0.0.0 untuk kisaran 20 tahun dan 1.0.0.0.0 utuk kisaran 400 tahun. Maka untuk penanggalan 2.10.12.7.1, akan melambangkan penanggalan untuk hari ke-1 di bulan ke-7 dan tahun 1012.

Nah, menurut kepercayaan suku Maya, sesuatu yang buruk akan terjadi jika kalender “Long Count” berakhir. Berbagai pembagian dilakukan para ahli, namun karena suku Maya mendasarkan perhitungan numerik pada siklus 13 dan 20, maka bisa jadi hari terakhir kalender mereka adalah 13.0.0.0.0. Kapankah itu? Angka 13.0.0.0.0 merepresentasikan 5126 tahun dan “Long Count” ini berawal pada 0.0.0.0.0 yakni 11 Agustus 3114 SM menurut penanggalan Gregorian.

Nah dengan demikian, kalender Maya akan berakhir 5126 tahun kemudian yakni 21 Desember 2012. Inilah yang jadi dasar berpikir tentang kiamat di tahun 2012.

Fakta yang ada menyatakan Nubuat Kiamat Suku Maya murni berdasarkan kalender yang memang tidak didesain untuk menghitung penanggalan setelah 2012. Hal ini disebabkan karena suku Maya mendasarkan perhitungan pada siklus 13 dan 20.

Arkeo-astronom Maya bahkan masih memperdebatkan masalah kalender “Long Count” ini. Pertanyaannya, apakah kalender ini akan kembali ke 0.0.0.0.0 setelah 13.0.0.0.0 atau akan terus berlanjut sampai 20.0.0.0.0 (sekitar 8000M) dan kemudian kembali ke 0.0.0.0.0.

1 komentar:

  1. apa benar yang namanya matahari adalah matahari sebagai penerang?? bagaimana kalau matahari itu dulunya tempat tinggal manusia juga.. ?? karena ulah manusia maka matahari seperti sekarang?? manusia bisa melakukan apapun dan dengan cara apapun, sehingga jika planet yang ditempati punah, mereka pindah ke planet lain..??

    BalasHapus