Kamis, 29 Juli 2010

Penyakit Darah Rendah (Hipotensi)

Penyakit darah rendah atau Hipotensi (Hypotension) adalah suatu keadaan dimana tekanan darah seseorang turun dibawah angka normal, yaitu mencapai nilai rendah 90/60 mmHg. Telah dijelaskan pada artikel sebelumnya (Penyakit darah tinggi) bahwa nilai normal tekanan darah seseorang dengan ukuran tinggi badan, berat badan, tingkat aktifitas normal dan kesehatan secara umum adalah 120/80 mmHG.

Namun demikian, beberapa orang mungkin memiliki nilai tekanan darah (tensi) berkisar 110/90 mmHg atau bahkan 100/80 mmHg akan tetapi mereka tidak/belum atau jarang menampakkan beberapa keluhan berarti, sehingga hal itu dirasakan biasa saja dalam aktivitas kesehariannya. Apabila kondisi itu terus berlanjut, didukung dengan beberapa faktor yang memungkinkan memicu menurunnya tekanan darah yang signifikan seperti keringat dan berkemih banyak namun kurang minum, kurang tidur atau kurang istirahat (lelah dengan aktivitas berlebihan) serta haid dengan perdarahan berlebihan (abnormal) maka tekanan darah akan mencapai ambang rendah (hipotensi) 90/60 mmHg.

Tanda dan Gejala Tekanan Darah Rendah
Seseorang yang mengalami tekanan darah rendah umumnya akan mengeluhkan keadaan sering pusing, sering menguap, penglihatan terkadang dirasakan kurang jelas (kunang-kunang) terutama sehabis duduk lama lalu berjalan, keringat dingin, merasa cepat lelah tak bertenaga, bahkan mengalami pingsan yang berulang.

Pada pemeriksaan secara umum detak/denyut nadi teraba lemah, penderita tampak pucat, hal ini disebabkan suplai darah yang tidak maksimum keseluruh jaringan tubuh

Penyebab Penyakit Darah Rendah
Ada beberapa faktor yang menyebabkan mengapa terjadinya penurunan tensi darah, hal
ini dapat dikategorikan sebagai berikut:

 - Kurangnya pemompaan darah dari jantung. Semakin banyak darah yang dipompa dari jantung setiap menitnya (cardiac output, curah jantung), semakin tinggi tekanan darah. Seseorang yang memiliki kelainan/penyakit jantung yang mengakibatkan irama jantung abnormal, kerusakan atau kelainan fungsi otot jantung, penyakit katup jantung maka berdampak pada berkurangnya pemompaan darah (curah jantung) keseluruh organ tubuh

- Volume (jumlah) darah berkurang. Hal ini dapat disebabkan oleh perdarahan yang hebat (luka sobek,haid berlebihan/abnormal), diare yang tak cepat teratasi, keringat berlebihan, buang air kecil atau berkemih berlebihan

- Kapasitas pembuluh darah. Pelebaran pembuluh darah (dilatasi) menyebabkan menurunnya tekanan darah, hal ini biasanya sebagai dampak dari syok septik, pemaparan oleh panas, diare, obat-obat vasodilator (nitrat, penghambat kalsium, penghambat ACE).

Penanganan dan Pengobatan Darah Rendah
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kondisi tekanan darah renda
(hipotensi), diantaranya :

 - Minum air putih dalam jumlah yang cukup banyak antara 8 hingga 10 gelas per hari, sesekali minum kopi agar memacu peningkatan degup jantung sehingga tekanan darah akan meningkat

- Mengkonsumsi makanan yang cukup mengandung kadar garam

- Berolah raga teratur seperti berjalan pagi selama 30 menit, minimal 3x seminggu dapat membantu mengurangi timbulnya gejala

- Pemberian obat-obatan (meningkatkan darah) hanya dilakukan apabila gejala hipotensi yang dirasakan benar-benar mengganggu aktivitas keseharian, selain itu dokter hanya akan memberikan vitamin (suport/placebo) serta beberapa saran yang dapat dilakukan bagi penderita

Mengenai image masyarakat yang sebagian besar berpikir bahwa dengan mengkonsumsi daging kambing bagi penderita hipotensi dapat meningkatkan tensi darah sebenarnya belum jelas, Namun dibenarkan kalau hal itu akan meningkatkan kandungan haemoglobin (Hb) dalam darah. Sekali lagi harus dipahami bahwa tekanan darah rendah artinya suplai darah tidak maksimal keseluruh bagian tubuh. Haemoglobin (Hb) rendah adalah berarti bahwa kandungan Hb sebagai zat pengikat oxygen dalam darah memiliki kadar rendah yang akibatnya penderita bisa pucat (anemia), pusing (oxygen yang di angkut/suplai darah ke otak kurang), merasa cepat lelah dan sebagainya

Dalam kasus Hipotensi yang benar-benar diperlukan pemberian obat, biasanya ada beberapa jenis obat yang biasa dipakai seperti fludrocortisone, midodrine, pyridostigmine, nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs), caffeine danerythropoietin.http://www.scribd.com/doc/9533611/Penyakit-Gagal-Ginjal

Selasa, 27 Juli 2010

Afrika, Tempat Manusia Selamat dari Kepunahan

 Adegan film tentang kiamat, '2012' besutan sutradara Jerman Roland Emmerich menunjukkan bahwa Benua Afrika terangkat dan selamat dari bencana tsunami raksasa.

Afrika menjadi tempat perlindungan umat manusia dari bencana tersebut dan menjadi wilayah untuk memulai hidup dan peradaban yang sama sekali baru.

Tak ada hubungannya memang, namun para ahli berpendapat Afrika menjadi lokasi penyelamatan manusia dari kepunahan pada zaman es (ice age).

Menurut ilmuwan, segaris pulau di perairan selatan Afrika menjadi  tempat pengungsian terakhir bagi sekelompok kecil manusia  pertama yang berhasil selamat pada zaman es, ketika spesies di tempat lain tidak mampu bertahan.

Tanah tersebut, oleh para  ilmuwan disebut sebagai "Taman Eden",  kemungkinan merupakan  satu-satunya tempat di Afrika yang  tetap bisa dihuni saat zaman es  yang dimulai sekitar 195 ribu  tahun lalu.

Penelitian yang dilakukan ilmuwan menunjukkan bagaimana kombinasi antara vegetasi subur di daratan dengan arus laut yang kaya nutrisi menciptakan sebuah sumber makanan yang bisa menolong manusia awal melewati perubahan iklim yang merusak tersebut.

"Sesaat setelah Homo Sapiens pertama berevolusi, kondisi iklim yang sulit hampir memunsnahkan spesies kita," kata Profesor Curtis Marean dari Institute of Human Origins di Arizona State University seperti dikutip dari News.com.au, Senin, 26 Juli 2010.

"Penemuan baru-baru ini menunjukkan bahwa populasi kecil yang menjadi awal mula seluruh manusia hari ini bertahan dengan cara mengeksploitasi kombinasi unik di sepanjang perairan selatan Afrika," terang Marean.

Pendapat bahwa manusia pertama di masa lalu mengalami penyusutan jumlah hingga tersisa sekelompok kecil populasi muncul dari sejumlah penelitian.

Penelitian tersebut  juga menunjukkan bahwa manusia modern memiliki keberagaman  genetik yang jauh lebih banyak dibanding spesies lain.

Beberapa ilmuwan mengatakan, populasi manusia bisa turun ke tingkat paling rendah beberapa ratus individu selama periode tersebut. Sedangkan ilmuwan lain mengatakan bukti-bukti yang menguatkan teori ini masih kurang.

Dalam studi ini, Marean menemukan bahwa gua-gua terisolasi di sekitar tempat bernama Pinnacle Point, Afrika Selatan -- 386  kilometer timur Cape Town -- kaya akan artefak kuno buatan manusia di masa-masa awal kehidupan.

Profesor Marean dan rekan-rekannya yakin kalau gua-gua tersebut mengandung sisa-sisa arkeologi sejak 164 ribu tahun lalu atau bahkan lebih kuno lagi.

Peninggalan-peninggalan tersebut juga menunjukkan bahwa  meski kehidupan yang sulit dihadapi oleh manusia pertama lain di  tempat lain, penghuni Pinnacle Point hidup tak berkekurangan.
http://dunia.vivanews.com/news/read/167016-afrika--tempat-manusia-selamat-dari-kepunahan

Minggu, 25 Juli 2010

Abrasi Pantai Laut Utara

 Kerusakan lingkungan yang dialami pesisir utara pulau Jawa, makin lama makin parah. Yang jadi musabab terutama adalah abrasi, pengikisan daratan oleh air laut.

Akibat abrasi, berbagai infrastruktur rusak, lingkungan hancur, ekosistem berubah. Dan  secara sosial dan ekonomi juga menciptakan bencana terhadap penduduk. Sayung, Tanggul Tlare dan Bulak merupakan contoh nyata tentang ancaman abrasi laut. 

Namun  pemerintah masih belum menaruh perhatian yang memadai. Memang mulai dibangun sejumlah fasilitas pelindung pantai, seperti beton-beton penjinak gelombang, juga dijalankan program penanaman kembali pohon bakau atau  mangrove di berbagai kawasan pantai.

Tapi berbagai upaya itu terkesan setengah-setengah. Keterbatasan dana selalu jadi alasan tidak optimalnya penanganan melalui bangunan fisik. Sementara penanganan secara alami, agar mencapai kerapatan yang cukup untuk menahan laju abrasi, pohon bakau memerlukan waktu setidaknya 25 tahun. 
  

CILEBAR, RAKA - Ancaman abrasi di sepanjang kawasan pantai utara (pantura) Laut Jawa makin nyata. Tak terkecuali abrasi di pantai Kecamatan Cilebar, Pedes, Cibuaya dan Pakisjaya juga pantai lainnya yang berangsur-angsur kian memprihatinkan. Kendati demikian belum ada upaya pengendalian hingga memasuki awal tahun 2010.

Sebelumnya rencana pengendalian telah melewati tahap pembahasan dan melibatkan Pekerjaan Umum Pusat secara kolektif beserta Departemen Kelautan dan Perikanan Direktorat Jenderal Perikanan Budi Daya pernah digulirkan tahun lalu, kepada pemerintah daerah di sepanjang kawasan pantura. Ironisnya, hingga kini menurut keterangan Kepala Desa Pusaka Jaya Utara Warman Abdulrahman, kemarin (6/1) belum ada pemberitahuan lebih lanjut mengenai rencana tersebut.

Menanggapi hal itu, pemerhati lingkungan warga Kec. Pedes Ma'ruf Muhtar Isnaeni S.Ip, mengatakan jika tahun ini sudah seharusnya abrasi menjadi fokus pemerintah. Karena, selama tujuh tahun terakhir, tren abrasi pantura Laut Jawa di Kabupaten Karawang cenderung naik." Pada 2002 sekitar ratusan hektar pantai di pesisir utara Karawang terkikis abrasi. Kerusakan pantai itu makin melonjak lima kali lipat pada 2005. Bisa dibayangkan jika hingga tahun 2010 ini belum ada upaya pengendalian, "katanya.

Namun begitu, lanjut dia, hingga tahun ini belum ada catatan jelas mengenai kenaikan tingkat kerusakan pantai di utara Karawang akibat abrasi. Tetapi, akhir-akhir ini warga Karawang yang bermukim dekat pantai makin santer mengeluhkan dampak abrasi yang menerjang permukiman mereka. Warga Cilebar misalnya, pada tahun 2009, tempat tinggal mereka yang berada puluhan meter dari bibir pantai sering kali terganggu Rob.

"Air pasang itu sangat meresahkan warga karena datang tak kenal waktu, bisa pagi hari, siang, sore, bahkan tengah malam. Rob juga merendam puluhan tambak yang menjadi pusat pencaharian warga Kecamatan Cilebar. Dan ini, terjadi di sepanjang garis pantai karawang lainnya seperti di kec. Tirtajaya, Cibuaya dan kecamatan lainnya di sepanjang pantai," ucapnya.

Seperti diketahui, Abrasi telah menggerus pantai sepanjang puluhan kilometer, bahkan beberapa daratan sisa abrasi telah membentuk teluk. Lenjut dia, mengetahui hal itu minimal ada pengendalian bagi titik titik lokasi terparah akibat abrasi seperti rusaknya jalan raya. "Hal itu yang sangat mencemaskan. Selain kerusakan lingkungan termasuk tambak sebagai pusat penghidupan warga. Sampai saat ini, seluruh warga pesisir hanya berharap ada upaya pengendalian seperti yang telah direncanakan, "jelasnya.

Sementara Lsm GMBI karawang melalui Korwil Cilebar Boy Jumantara masih mengcari tahu pasti mengenai rencana pengendalian yang sempat digulirkan dengan melakukan koordinasi beserta BLLU- PPB Desa Pusaka Jaya Utara. Sisi lain, Korwil memaparkan bahwa abrasi juga telah merusak ribuan rumah-rumah warga yang terancam roboh karena digenangi air asin yang ganas. "Paling memprihatinkan adalah terjadi peta perubahan ekosistem. Awalnya, abrasi yang disertai pendangkalan pantai akibat sedimentasi material yang terbawa arus gelombang merusak ekosistem pantai. Akibatnya populasi ikan akan menjauh dari bibir pantai, "jelasnya radarkarawang.blogspot.com

Kamis, 15 Juli 2010

Inilah SUV 4x4 yang Bisa Jadi Helikopter











EXAS, KOMPAS.com — Helikopter ini seperti autobot di film Transformers karena bisa berubah menjadi kendaraan darat SUV 4 x 4. Mungkin suatu hari nanti, helikopter serba guna ini akan digunakan oleh pasukan Amerika Serikat di Irak dan Afganistan untuk membantu mereka menghindari ancaman bom pinggir jalan.
Desain kendaraan ini sangat futuristik. Desainnya merupakan gagasan paling inovatif yang berbasis dari pengembangan Pesawat AVX Texas.
Kendaraan ini bisa membawa empat tentara lengkap dan menempuh perjalanan 250 mil untuk perjalanan darat dan udara dengan tangki bahan bakar tunggal.
Pihak perusahaan pengembang mengatakan, setiap prajurit dijamin dapat mengendarai sekaligus menerbangkan kendaraan tersebut tanpa harus memiliki lisensi pilot.
Motor jet yang digunakan sebagai mesin pendorong saat terbang langsung menyesuaikan diri saat kendaraan ini berubah menjadi SUV 4 x 4. Perubahan tersebut hanya membutuhkan waktu satu menit.
"Kendaraan ini sangat cocok digunakan di Irak dan Afganistan, tempat pasukan kerap menghadapi bahaya bom pinggir jalan," kata juru bicara perusahaan.
Saat ini Pentagon sedang mempertimbangkan masalah desain. Desain ini penting karena keselamatan tentara merupakan prioritas pertama, baik pada saat di udara maupun ketika bergerak di darat.
Kendaraan jenis AVX ini bisa terbang dengan kecepatan 140 mph, berada di jalan dengan kecepatan 86 mph, dan di medan tempur 30 mph.
Kendaraan ini mampu mengangkut sekitar 520 kg bahan bakar. "Namun, pihak perusahaan belum berpikir memproduksi kendaraan tersebut untuk kepentingan komersial, meskipun saat ini prototipe kendaraan ini dalam tahap penyelesaian," katanya.
http://id.news.yahoo.com/kmps/20100716/twl-inilah-suv-4x4-yang-bisa-jadi-heliko-70701a2.html

Kamis, 01 Juli 2010

Kayu Gaharu

Kayu Gaharu, Sang Pohon Dewa !!!
Tidak semua orang mengerti dan mengenal gaharu secara keseluruhan. Penduduk lokal pun tidak paham mengenai fungsi gaharu.

Kayu ini menjadi berarti bagi orang Papua ketika warga pendatang mulai ramai-ramai mencari dan memburu. Perburuan gaharu dimulai pada tahun 1990, namun orang Papua mulai menyadari fungsi hutan gaharu setelah tahun 1997, saat Gubernur Papua Jacob Pattipi resmi melepas ekspor kayu gaharu pertama dari Papua sebanyak 4,5 ton melalui PT Artha Group ke Singapura dan Cina.

Perusahaan itu, sejak saat itu dipercaya menjadi pengumpul gaharu. Namun, perusahaan tersebut tidak beroperasi lagi di Papua menyusul sejumlah anak buahnya disandera OPM di Kali Kopi, Mimika.

Gaharu adalah sejenis kayu yang menghasilkan gubal. Gubal ini jika dibakar mengeluarkan aroma wangi. Jenis pohon penghasil gubal ini, banyak ditemukan di hutan primer India, Burma, Malaysia, Indonesia, dan Filipina, 300-600 meter dari permukaan laut (dpl).

Kayu gaharu mudah rusak sehingga sangat jarang dipakai sebagai bahan bangunan. Kayu ini lebih banyak dimanfaatkan untuk dupa, dan upacara adat dan agama jika telah menghasilkan gubal. Selain itu juga bisa sebagai bahan kosmetik, obat reumatik, obat gosok, tonikum, penyembuh perut kembung, dan seterusnya. Dengan proses penyulingan, kayu ini dapat menghasilkan minyak asiri.

Kayu gaharu termasuk suku Tymelameaceae, marga Aquilaria. Jenisnya antara lain, Aquilaria malaccaensis, Aquilaria agallocha, Aqiliaria microcarpa, Gonystylus spp, dan Aquilaria sinensis. Jenis yang paling digemari pemburu gubal gaharu karena wanginya adalah Aquilaria malaccaensis. Di Papua lebih banyak didomininasi jenis Aquilaria microcarpa kecuali wilayah selatan Papua yakni Merauke, Timika, dan Fakfak lebih banyak jenis Aquilaria malaccaensis.

Semestinya pemburu gaharu sudah melalang buana di seluruh hutan rimba Papua. Tetapi kondisi geografis yang begitu sulit dijangkau, ditambah keamanan tidak stabil membuat pencari gaharu berhati-hati.

Di samping itu, panjangnya mata rantai dan biaya transportasi yang mahal dari perburuan hingga perdagangan antarpulau membuat tidak banyak orang terlibat dalam bisnis ini. Tetapi tidak sedikit yang berani mempertaruhkan dana puluhan bahkan ratusan juta rupiah untuk meraup untung yang bisa dipastikan tidak kecil pula.

Perburuan gaharu jenis Aquilaria malaccaensis dan sejenisnya begitu gencar karena memiliki nilai ekonomis tinggi. Melalui proses alamiah kayu ini dapat menghasilkan gubal yang aromanya harum. Gubal gaharu adalah kayu gaharu yang mengalami pelapukan dan mengandung damar wangi (aromatic resin) sebagai akibat serangan jamur.

Kandungan damar wangi ini menyebabkan gubal gaharu menjadi komoditas ekspor demi kepentingan industri dan parfum, hio, setanggi (dupa), dan obat-obatan. Nilai ekonomi yang diperjualbelikan di kalangan masyarakat pemilik hak ulayat seperti di Agats, Etji, Atsj, dan Sawaerma Rp 7,5 juta - Rp 10 juta per kg untuk jenis super.

Sebagai komoditas ekspor sumbangan gubal gaharu untuk devisa negara termasuk tinggi. Tahun 1997, devisa negara yang dihasilkan Rp 270,82 milyar hanya dengan volume 309,8 ton.

Untuk mendapatkan gubal gaharu, pemburu mencari dan menebang pohon gaharu di hutan. Dalam proses ini sering tidak ditemukan gubal yang berharga, tetapi pohon telanjur ditebang. Akibatnya, hutan rusak dan jenis kayu langka ini pun mulai punah.

Penebangan pohon gaharu semakin tinggi akibat permintaan pasar akan gubal gaharu makin tinggi. Sementara produksi masih sangat tradisional, hanya mengandalkan penebangan pohon di hutan. Ini terjadi karena pengetahuan dan keterampilan pemburu atau masyarakat pemegang hak ulayat masih sangat rendah mengenai gaharu.

Kepunahan gaharu di sebagian wilayah Asia mendorong sidang Convention on International Trade in Endangered Species (CITES) IX di Florida, November 1994 memutuskan pohon gaharu dimasukkan di dalam Appendix II. Artinya, penebangan kayu gaharu dan ekspor hasil ikutannya seperti gubal gaharu harus dibatasi.

Papua memiliki hutan yang begitu luas (3,5 kali luas Pulau Jawa) dengan penduduk 2,2 juta jiwa (2000). Tingkat kepadatan penduduk sekitar 5.500 per km2. Dengan demikian sangat sulit masyarakat melakukan kontrol dan pengawasan terhadap perburuan gaharu liar di hutan belantara Papua.

Apalagi, di tengah kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan keterisolasian yang sedang menimpa masyarakat. Masyarakat mudah ditipu dan dibohongi.

Di Papua dalam aksinya para pemburu gaharu selalu membawa bahan kebutuhan pokok selama berkelana di hutan. Kepada masyarakat pemilik tanah adat, pencari gaharu menawari kebutuhan pokok seperti gula pasir, rokok, ikan kering, beras, dan seterusnya yang ditawari dengan kayu gaharu.